Breaking News
Loading...
Selasa, 18 Juni 2013

Info Post





 
 Tak Jual Bensin Premium, Pemerintah Malaysia Subsidi BBM Sekelas Pertamax Plus

MedanBisnis-Jakkarta. Subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) selama ini membuat pemerintah pusing. Anggaran yang jebol akibat membengkaknya subsidi terpaksa membuat pemerintah menaikkan harga jual BBM subsidi.
Tapi tahukah anda jika tidak hanya pemerintah RI yang memberikan subisidi BBM kepada rakyatnya? Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi BBM bagi masyarakatnya. "Di sini BBM disubsidi tapi hanya yang RON 95 atau Primax 95. Di pom bensin Petronas harganya 1,90 ringgit Malaysia per liter," ungkap seorang Karyawan CIMB Bank ketika berbincang dengan detikFinance di Hotel Mandarin, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (19/6/2013).
RON 95 di Indonesia dikenal dengan Pertamax Plus yang dikeluarkan Pertamina. Petronas menjual BBM di Malaysia dengan jenis RON 95 dan RON 97 serta diesel.
Jika menggunakan kurs rupiah, RON 95 dijual Rp 5.900 per liter di Malaysia. Di Indonesia Pertamax Plus dijual Rp 10.000 lebih per liternya. Sedangkan BBM jenis RON 97 dijual sekitar 2,70 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 8.510 per liternya.
Pemerintah Malaysia baru saja menurunkan harga BBM jenis RON 97 sekitar 20 sen. Dari 2,90 ringgit Malaysia menjadi 2,70 ringgit Malaysia.
Seperti diketahui, DPR telah menyetujui APBN Perubahan (APBN-P) 2013 yang di dalamnya ada anggaran kompensasi kenaikan harga BBM subsidi.
Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan keuntungan dari menaikkan harga BBM subsidi adalah kepastian perekonomian Indonesia ke depan. Salah satunya adalah terkait dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang beberapa waktu lalu sempat melemah.
"Kita dalam kondisi global yang sangat tidak pasti, rupiah, stock market (pasar saham) terpengaruh itu karena faktor eksternal dan internal. Eksternal tidak bisa, ada kebijakan internal untuk mengatasinya. Tapi yang bisa itu diatur adalah BBM dan trade balance (neraca perdagangan), ini buat fiskal sehat," ungkap Chatib kemarin.(dtf).



0 komentar:

Posting Komentar