Breaking News
Loading...
Selasa, 18 Juni 2013

Info Post
AKIBAT KENAIKAN BBM DI KOTA PEMATANG SIANTAR (ANGKUTAN UMUM)

28-mogok_siantar-2.jpg
 (PEMATANGSIANTAR)- Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) melakukan aksi mogok dengan memarkirkan armada mereka di sepanjang Jalan Merdeka, Kota Pematang Siantar hingga memacatkan arus lalu lintas.

(PEMATANGSIANTAR)- Ratusan sopir angkutan kota (Angkot) melakukan aksi mogok dengan memarkirkan armada mereka di sepanjang Jalan Merdeka, Kota Pematang Siantar hingga memacatkan arus lalu lintas, Selasa (27/5).

Aksi dimulai pukul 09:30, awalnya hanya bus CV Sinar Siantar dan FA Rama Indah. Namun, semakin siang semakin bertambah, karena para sopir Angkot lainnya bergerombol di jalan mencegat Angkot lainnya agar ikut mogok dan memaksa penumpang turun. Sehingga mereka bergabung bersama melakukan aksi mogok di jalan depan Balai Kota dan gedung DPRD.

Direksi Rama Indah sekaligus Mandor Sinar Siantar, DR (HC) Minten Saragih S yang berbicara dengan anggota DPRD Tonggo Sihotang SPd dan Muslimin Akbar SHI di halaman gedung DPRD menyebutkan aksi itu akibat terjadinya pertengkaran penumpang dan supir soal ongkos.

“Kami mendengar ongkos sudah dinaikkan menjadi Rp2.500, untuk penumpang umum. Namun, ketika supir menagih Rp2.500, penumpang tidak mau bayar.Mereka bertahan dengan ongkos lama Rp2.000. Kami memohon DPRD menyampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemko) agar mensosialisasikan tarif ongkos itu kepada masyarakat.”

Akhirnya, Saragih bersama Ketua Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Ramli Silalahi, pejabat Pemko, seperti Wakil Walikota Drs. Imal Raya Harahap, Pelaksana Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. James M Lumbangaol, Asisten I Ir. Lintong Siagian, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Drs. Kondarius Ambarita dengan beberapa stafnya, Ketua Komisi IV DPRD Drs. Maruli H Silitonga dan anggota Komisi IV Tonggo Sihotang, SPd dan Muslimin Akbar, SH, Kepala Bagian (Kabag) Operasional (Ops) Kepolisian Resort Kota (Polresta) AKP T. Simamora dan lainnya mengadakan pertemuan di ruang data Pemko.

Hasilnya mengacu kepada rapat Muspida plus bahwa tarif ongkos bus Angkot jauh dekat di dalam kota yang dikenakan kepada penumpang umum per orang, naik dari Rp1.700, menjadi Rp2.500 per orang.

Namun, sopir menolak dan minta tarif harus Rp3.000, dikenakan kepada penumpang umum dan Rp1.500, kepada pelajar/mahasiswa dan berlaku sejak saat itu.

“Kalau tarif ongkos hanya Rp1.000 untuk pelajar/mahasiswa dan Rp2.500 untuk penumpang umum, supir hanya bisa mendapat setoran Rp50.000, padahal setoran kepada toke mencapai Rp70.000. Berarti supir harus menomboki Rp20.000. Kalau tarif ongkos Rp1.500 untuk pelajar/mahasiswa dan Rp3.000 untuk penumpang umum, setoran bisa terpenuhi,” jawab Saragih ketika dihubungi. Namun, dengan ketidakpastian mereka membubarkan diri. (a14) .


28-mogok_siantar-2.jpg  

0 komentar:

Posting Komentar