Breaking News
Loading...
Rabu, 19 Juni 2013

Info Post

 Harga BBM Akan Naik, Pemerintah Harus Kendalikan Harga Pangan

 
 suasana salah satu pasar di indonesia yang mengalami dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM)

Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak ternyata memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, terutama beras, gula pasir, bawang merah, dan tepung terigu, di sejumlah kota. Pemerintah didesak segera mengatasi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok tersebut.
Pantauan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Jakarta dan sejumlah kota di Tanah Air, Rabu (19/6/2013), menunjukkan, harga bahan kebutuhan pokok sudah melonjak. Kondisi ini mulai dikeluhkan konsumen. Pedagang bahan pokok di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, Mini Magdalena (28), menuturkan, harga sejumlah komoditas yang ia jual naik pada tiga hari ini. Harga minyak goreng kemasan naik dari Rp 11.000 menjadi Rp 12.000 per liter. Kenaikan harga itu disebabkan ekspektasi tingginya permintaan menjelang puasa dan rencana kenaikan harga BBM.
Harga minyak goreng curah naik dari Rp 10.000 menjadi Rp11.000 per liter, bahkan hingga Rp 12.000. Harga telur naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 21.000 per kilogram. Demikian juga harga kecap kemasan 600 ml naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 16.000. Harga tepung terigu naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000 per kg. Harga susu naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.000 per kaleng. Adapun harga mi instan naik dari Rp 53.000 menjadi Rp 57.000 per dus. Pedagang bahan pokok lainnya, Aldi (40), juga mengatakan, harga telur naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per kg.
Harga sejumlah sayuran juga meningkat. Pedagang sayur di Pasar Palmerah, Sunaryo (42), mengatakan, harga cabai merah naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 35.000 per kg. Harga bawang merah naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000 per kg.
naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 32.000 per kg. Harga kol naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.000 per kg. Harga sawi putih naik dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000 per kg. Di Semarang, Jawa Tengah, sejumlah pedagang di Pasar Beras Dargo dan Pasar Johar, mengatakan, pengaruh rencana kenaikan harga BBM atas harga kebutuhan pokok relatif kecil, di bawah 0,4 persen. Namun,pedagang khawatir harga akan naik dua kali menjelang puasa awal Juli 2013. ”Ini harga sudah ancang-ancang naik. Nanti begitu diumumkan, terus menjelang puasa, harga bisa langsung melejit di pasaran,” kata Herlin, pedagang beras di Pasar Dargo, Semarang. Suedi, pedagang lainnya di Pasar Dargo, membenarkan hal itu. Harga beras C4 biasa Rp 7.300 naik menjadi Rp 7.400 per kg. Harga beras C4 super Rp 7.950 naik menjadi Rp 8.000 per kg. Harga gula pasir naik dari Rp 12.300 menjadi Rp 12.370 per kg, dan tepung terigu naik dari Rp 7.900 menjadi Rp 7.950 per kg.

Herlin mengatakan, tak hanya pelanggan yang mengeluhkan soal harga beras dan gula. Pedagang juga memborong beras ketika harga di tingkat petani belum naik drastis. Saat ini, stok beras berbagai jenis di tokonya mencapai 15 ton lebih. Di Banda Aceh, Aceh, harga sejumlah bahan pokok juga naik sejak dua hari terakhir. Telur, gula, cabai, dan minyak goreng naik paling tinggi. Pantauan harga bahan pokok di Pasar Peunayong, harga telur per papan (30 butir telur) Rp 32.000, naik Rp 3.000 dibandingkan tiga hari lalu. Harga gula naik dari Rp 12.000 menjadi Rp 14.000 per kg. Minyak goreng kemasan dijual rata-rata Rp 28.000, naik dari Rp 25.000 per kg. Harga cabai merah juga naik dari Rp 41.000 menjadi Rp 45.000 per kg.
Menurut Hasanah (38), pedagang bahan pokok di Pasar Peunayong, kenaikan harga itu terjadi seiring kebijakan kenaikan harga BBM yang disetujui DPR. ”Setelah rapat itu, pemasok langsung menaikkan harga barang- barang ini,” katanya. Di Palembang, Sumatera Selatan, harga kebutuhan pokok juga naik menjelang kenaikan harga BBM.Warga mengeluhkan kenaikan harga, terutama beras, daging ayam, dan telur. Pemilik usaha kecil katering rumahan di kawasan Sekojo, Palembang, Siti Rohani (44), mengatakan, kenaikan harga bahan pokok sangat memberatkan. Modal usaha yang diperlukan naik sekitar 50 persen. ”Harga naik bersamaan, jadi sangat berat. Modal awal sudah tidak cukup lagi,” ujarnya.
Pemerintah antisipasi
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Rabu di Jakarta, seusai memimpin rapat koordinasi kesediaan dan distribusi bahan pokok menghadapi hari besar keagamaan nasional, mengatakan, pemerintah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga bahan pangan. Kamis ini, pemerintah berencana menggelar rapat koordinasi stabilisasi harga pangan di Kantor Menko Perekonomian. Rapat itu untuk menjamin stabilisasi harga pangan. Antisipasi ini mulai dari memastikan ketersediaan barang, kelancaran distribusi dan jaminan prioritas angkutan barang, hingga jaminan tak ada kenaikan harga dari sebagian pelaku usaha komoditas tertentu. Menurut Bayu, untuk makanan olahan yang bisa disimpan, seperti gula pasir dan minyak goreng, stok di distributor lini tiga dan empat sebanyak dua kali lipat kondisi normal.
Adapun stok sandang, garmen, dan fashion sebanyak tiga kali lipat dari kondisi normal. Khusus BBM, di sepanjang pantai utara Jawa ketersediaannya sampai saat ini 20-24 kali dari konsumsi normal. Untuk cabai merah, ada panen tetapi panen kecil. Pemerintah memastikan sejumlah langkah untuk kelancaran distribusi. Di penyeberangan Merak-Bakauheni, untuk menjamin kelancaran distribusi ke Pulau Sumatera, Kemenhub meningkatkan armada feri danmenjamin kesiapan dermaga. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, pemerintah memutuskan menambah penyaluran beras untuk rakyat miskin selama tiga bulan alokasi. ”Ada raskin ke-13, 14, dan 15,” ujarnya.
Dengan tambahan raskin, akan ada tambahan pasokan beras ke masyarakat sebanyak 700.000 ton. Yang akan disalurkan untuk Juni, Juli, dan setelah Lebaran. Jadi, pada Juni, Juli, dan setelah Lebaran, raskin diberikan masing- masing dua kali. Stok beras di gudang Bulog saat ini 2,99 juta ton. Bulog menargetkan total pengadaan beras tahun 2013 sebanyak 3,6 juta ton. Dengan demikian, sisa stok beras pada akhir tahun dapat dijaga pada volume 2 juta ton. Untuk daging sapi, Bulog masih menunggu keputusan untuk impor, serta perizinan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Sebelumnya, Bulog diputuskan untuk impor daging 3.000-5.000 ton..



0 komentar:

Posting Komentar