Breaking News
Loading...
Kamis, 01 Agustus 2013

Info Post
SIANTAR – Untuk memberikan kenyaman pengujung Pasar Horas Siantar, Polsek Siantar Barat menggelar razia preman di sekitaran pasar tradisional tersebut. Sedikitnya 16 pemuda yang tidak memiliki identitas diri diamankan.
Namun, para preman itu hanya menjalani pembinaan dan diminta untuk bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga keamanan.
Razia yang dilakukan pada Sabtu (20/7) pukul 13.00WIB itu, bertujuan guna menekan angka kejahatan yang sering terjadi di Pasar Horas. Ke-16 pemuda yang diamankan tersebut mengaku tidak memiliki identitas diri, sehingga mereka pasrah untuk diboyong ke Pos Polisi Pasar Horas maupun Polsek Siantar Barat. Dari penggeledahan petugas, tidak ditemukan senjata tajam, narkoba dan lainnya.
Mereka mengaku datang ke Pasar Horas untuk sekedar nongkrong besama teman-teman. Setelah dilakukan pemeriksaan dan pembinaan, semua pemuda tersebut diperbolehkan pulang.
Enam pemuda yang dibawa ke Polsek diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak melakukan tindakan kejahatan dan bila mereka mengetahui adanya tindak kejahatan, mereka diminta melaporkan hal tersebut kepada petugas.
Herry Panggabean (32) salah seorang yang terjaring, mengaku datang ke Pasar Horas untuk nongkrong bersama teman-temannya. Namun, tiba-tiba petugas datang dan langsung menggeledahnya, karena dia tidak memiliki identitas diri, dia pun pasrah ketika petugas membawanya.
“Memang salahku karena enggak punya KTP. Karena tidak ada KTP aku ikut saja waktu aku dibawa,” ucapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Siantar Barat Aiptu P Sihombing mengatakan, razia yang dilakukan merupakan razia penyakit masyarakat (pekat), yang rutin dilakukan saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Dia mengimbau kepada seluruh pengunjung Pasar Horas, agar tidak menggunakan perhiasan yang mencolok dan yang membawa tas sandang. Diharapkan agar tidak menyadang tas di belakang atau di samping.
“Selain itu, bagi pemilik kendaraan agar lebih teliti dan berhati-hati saat memarkirkan kendaraannya. Bagi pengendara sepedamotor khusunya perempuan agar tidak menyandang tas di lengan, karena tindak kejahatan bisa kapan saja dan di mana saja terjadi. Bahkan lebih parahnya, mereka tidak pandang bulu siapa korbannya,” tegasnya.

0 komentar:

Posting Komentar